Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim/serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina).
Ø Gejala
Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan di sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut:
- Pendarahan vagina yang abnormal, terutama diantara 2 menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause.
- Menstruasi abnormal (labih lama dan lebih banyak)
- Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, cokelat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk.
Gejala dari kanker serviks stadium lanjut:
- Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan
- Nyeri panggul, punggung atau tungkai
- Dari vagina keluar air kemih atau tinja
- Patah tulang (fraktur)
Ø Pengobatan
a. Pengobatan lesi prakanker
Pengobatan prakanker pada serviks tergantung pada beberapa factor di bawah ini:
- Tingkatan lesi (apakah tingkat rendah atau tingkat tinggi)
- Rencana penderita untuk hamil lagi
- Usia dan keadaan umum penderita
Pengobatan lesi prakanker bisa berupa:
- Kriosurgeri (pembekuan)
- Kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi)
- Pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya
- LEEP (loop electrosurgical excision procedure) atau konisasi
b. Pengobatan kanker serviks
1. Pembedahan
Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh kanker seringkali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun melalui LEEP. Dengan pengobatan tersebut, penderita bisa memiliki anak. Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan. Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi. Pada kanker invasive, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur disekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal) serta kelenjar getah bening. Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan masih berfungsi tidak diangkat.
2. Terapi penyinaran
Terapi penyinaran (radioterapi) uefektif untuk mengobati kanker invasive yang masih terbatas pada daerah panggul. Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya.
Ada 2 macam radioterapi:
- Radiasi eksternal: sinar berasal dari sebuah mesin besar penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu.
- Radiasi internal: zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks. Kapsul ini dibiarkan selama 1-3 hari dan selama itu penderita dirawat di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 1-2 minggu.
3. Kemoterapi
Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, penderita mungkin akan dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Penderita akan diberika obat-obatan yang berfungsi membunuh sel-sel kanker. Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut. Kemoterapi ini dilakukan secara periodik, setelah periode pertama diselingi dengan priode pemulihan, lalu dilanjutkan pengobatan, kembali pada pemulihan, diteruskan ke pengobatan, dan seterusnya.
4. Terapi biologis
Pada terapi biologis digunakan zat-zat untuk memperbaiki system kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Terapi biologis dilakukan pada kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Yang paling sering digunakan adalah interferon, yang bisa dikombinasikan dengan kemoterapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar