Banyak orang menganggap bahwa kolesterol jahat lebih mudah menyerang orang yang berbadan gemuk (obesitas). Tapi, apakah orang kurus lantas terbebas dari serangan kolesterol jahat? Ternyata, tidak juga!
Menurut dr. Dante Saksono H, SpPD, PhD, ahli kesehatan dari rumah sakit Mitra Keluarga Jakarta, kolesterol adalah lemak yang berada dalam darah, bukan lemak yang berada di bawah kulit. Jadi bisa saja orang yang badannya kurus kolesterolnya tinggi.
Namun, dr. Dante mengakui bahwa orang yang gemuk atau obese memang cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi karena mengalami resistensi insulin yang menyebabkan metabolisme lemaknya berubah. Tapi bukan berarti orang yang kurus tidak mungkin memiliki kolesterol tinggi. Malah, menurut American Heart Association (AHA), pendapat bahwa orang kurus tak memiliki risiko kolesterol yang berlebihan adalah anggapan yang sama sekali salah. Menurut AHA, orang yang tak gampang gemuk malah memiliki kecenderungan kurang menyadari bahaya kolesterol pada dirinya. Akibatnya, ia kurang peduli pada jenis makanan yang dikonsumsi. Padahal, menurut AHA, tidak ada satu pun orang yang "bisa memakan apa pun yang disukainya" dan bisa tetap sehat.
Hal lain yang membuktikan bahwa orang kurus kadar kolesterolnya bisa tinggi juga dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada sebuah jurnal Hong Kong, Wen Wei Po. Penelitian itu menyebutkan, bahwa orang kurus yang tidak berolahraga ternyata memiliki risiko kolesterol tinggi lebih banyak dibanding orang kurus yang rajin berolahraga. Karena itu, penelitian tersebut menganjurkan, meski kurus sekali pun, harus tetap rajin berolahraga agar tidak menimbun kolesterol jahat dalam tubuhnya.
Mengingat berbagai fakta ini, siapa pun orangnya, kurus atau gemuk, harus tetap waspada agar kolesterol tak berlebih. Sehingga, tubuh pun selalu sehat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar