"Kami berharap ini akan bermanfaat bagi jutaan pasien glukoma dan individu-individu yang berisiko menderita penyakit mata di dunia," kata Chenxu Yu, Ph.D., yang mengepalai studi ini.
Glukoma adalah kelainan mata yang dapat merusak saraf optik--saraf yang membawa informasi visual dari mata ke otak. Ini biasanya terjadi ketika tekanan cairan di dalam mata perlahan-lahan meningkat dari waktu ke waktu. Cairan menekan pada saraf optik dan merusaknya. Glukoma menimpa sekitar 70 juta orang di seluruh dunia, termasuk sekitar 2 juta di Amerika Serikat. Penyakit ini merusak penghilatan secara diam-diam, tanpa menunjukkan gejala-gejala yang jelas.
Dokter sekarang menggunakan dua teknik utama untuk mendeteksi penyakit ini. Pertama adalah tes tonometry, yang mengukur tekanan mata dengan menyentuhkan dengan lembut sebuah alat khusus ke permukaan mata luar. Teknik kedua, ophthalmoscopy. Dengan tekni ini, dokter spesialis mata menggunakan alat yang disebut ophthalmoscope untuk melihat langsung melalui pupil mata pada saraf optik. Warna dan penampilan saraf dapat menunjukkan adanya kerusakan glukoma.
"Kita perlu cara untuk mendiagnosis glukoma sejak awal, sebelum terjadi kerusakan permanen, sehingga pasien dapat mulai minum obat," kata Yu.
Dalam laporannya, Yu dan rekannya menjelaskan pengembangan dan pengujian awal yang potensial sebagai metode baru diagnosis. Mereka menggunakan sebuah alat andalan di dalam laboratorium kimia bernamaRaman spectroscopy. Teknik ini sebagaimana yang digunakan di laboratorium kimia dan laboratorium lain dengan memfokuskan seberkas sinar laser inframerah - yang tidak terlihat mata manusia - ke sampel uji untuk mendapatkan informasi tentang komposisi sampel. Dengan penyinaran menggunakan sinar laser melalui pupil mata, sel-sel saraf optik (sel ganglion retina) di dalam mata menyebarkan cahaya, menghasilkan pelangi seperti "spektrum" atau pola yang mengungkap komposisi kimia sel. Ilmuwan kemudian dapat menggunakan snapshot untuk mengidentifikasi perubahan biokimia di sel-sel retina yang menunjukkan kehadiran glukoma.
"Ini teknik yang sangat menjanjikan," kata Yu, seorang asisten profesor di Iowa State University di Ames.
ScienceDaily/Ngarto Februana
TESTIMONI Penyakit Glukoma
1 | Nama | : Ratnadewi Hapsari |
Asal | : Jakarta, DKI Jakarta | |
Umur | : 58 tahun | |
Profesi | : Pensiunan Swasta | |
Penyakit | : Glukoma | |
Saya menderita glukoma selama 2,5 tahun. Setelah minum 3 botolXAMthonePlus selama 2 minggu lebih, glukoma saya membaik, saya bisa melihat kembali. Saya minum 30 ml atau setara dengan 6 sendok makan per hari. XAMthonePlus memang luar biasa. | ||
2 | Nama | : Ida Suleha |
Asal | : Mojokerto, Jawa Timur | |
Umur | : 56 tahun | |
Profesi | : Pensiunan Negeri | |
Penyakit | : Glukoma | |
Saya sudah pensiun beberapa tahun lalu dan menderita glukoma selama 1 tahun. Setelah minum 2 botol XAMthonePlus selama 2 minggu, glukoma saya membaik, saya bisa melihat kembali. Saya minum 30 ml atau setara dengan 6 sendok makan per hari. XAMthonePlus memang luar biasa. | ||
3 | Nama | : Juminawati |
Asal | : Sidoarjo, Jawa Timur | |
Umur | : 57 tahun | |
Profesi | : Penjual Sayur | |
Penyakit | : Glukoma | |
Saya menderita glukoma selama 1 tahun. Setelah minum 1 botolXAMthonePlus selama 5 hari, glukoma saya membaik, saya bisa melihat kembali. Saya minum 6 sendok makan per hari. XAMthonePlus memang luar biasa. Kalau sudah mau habis saya kurangi takarannya, dari 6 sendok makan menjadi hanya 3 sendok makan, tetapi tidak mengurangi kualitas dari XAMthonePlus. | ||
4 | Nama | : Yuliana Safitri |
Asal | : Surabaya, Jawa Timur | |
Umur | : 58 tahun | |
Profesi | : Pensiunan Swasta | |
Penyakit | : Glukoma | |
Saya menderita glukoma selama 2 tahun. Setelah minum 1 botolXAMthonePlus selama 5 hari, mata saya bisa melihat kembali walaupun belum begitu jelas. Saya minum 30 ml atau setara dengan 6 sendok makan per hari. XAMthonePlus memang luar biasa. | ||
5 | Nama | : Bu Ali |
Asal | : Sidoarjo, Jawa Timur | |
Umur | : 60 tahun | |
Profesi | : Ibu Rumah Tangga | |
Penyakit | : Glukoma | |
Saya menderita glukoma selama 2,5 tahun. Setelah minum 2 botolXAMthonePlus selama 2 minggu, glukoma saya membaik, saya bisa melihat kembali. Saya minum 30 ml atau setara dengan 6 sendok makan per hari. XAMthonePlus memang luar biasa. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar